Hernia Nukleus Pulposus (HNP) atau Hernia Diskus Lumbalis: Terjadi ketika bantalan di antara tulang belakang (diskus) bergeser atau menonjol, sehingga menekan saraf tulang belakang.
Cedera Fisik atau Trauma: Kecelakaan, jatuh, atau cedera olahraga dapat menyebabkan pergeseran tulang atau jaringan di sekitar saraf yang menekan saraf.
Postur Tubuh yang Buruk: Duduk atau berdiri dalam posisi yang tidak tepat dalam waktu lama dapat memberikan tekanan pada saraf, terutama di area punggung dan leher.
Osteoartritis: Penyakit ini dapat menyebabkan pertumbuhan tulang berlebih (bone spurs) yang bisa menekan saraf, terutama di leher dan punggung.
Obesitas: Berat badan yang berlebih menambah tekanan pada tulang dan jaringan di sekitar saraf, meningkatkan risiko saraf kejepit.
Sindrom Terowongan Karpal: Penyempitan terowongan karpal di pergelangan tangan dapat menyebabkan tekanan pada saraf median, yang menyebabkan sensasi kesemutan, mati rasa, atau nyeri di tangan.
Aktivitas Berulang: Melakukan gerakan yang sama secara berulang dalam jangka waktu lama, seperti mengetik atau mengangkat beban, bisa menyebabkan tekanan berlebih pada saraf.
Penuaan: Seiring bertambahnya usia, tulang belakang dan jaringan tubuh lain mengalami degenerasi, yang dapat meningkatkan risiko saraf kejepit.
Tumor: Meskipun jarang, tumor yang berkembang di sekitar saraf dapat memberikan tekanan pada saraf tersebut.