Penyebab pengapuran tulang sebenarnya belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko terjadinya pengapuran tulang, seperti:
Pengapuran tulang bisa dipicu oleh faktor genetik atau keturunan. Bila memiliki orang tua atau saudara kandung dengan riwayat pengapuran tulang, risiko terkena kondisi yang sama bisa meningkat.
Cedera yang terjadi saat berolahraga atau kecelakaan bisa memicu pengapuran tulang. Bahkan, meski persendian sudah pulih dari cedera, risiko terkena pengapuran tulang di kemudian hari dapat meningkat.
Cedera bisa menjadi penyebab pengapuran tulang karena tubuh berusaha untuk memperbaiki kerusakan tulang yang terjadi dan meresponnya dengan membentuk jaringan tulang “baru” di area yang mengalami cedera.
Osteoarthiritis merupakan penyebab pengapuran tulang paling umum. Kondisi ini dapat terjadi ketikan tulang rawan, yang menjadi bantalan untuk melindungi tulang, kehilangan elastisitasnya sehingga terjadi gesekan antartulang.
Osteoarthritis umumnya berkembang secara bertahap dan ditandai dengan berbagai gejala, mulai dari nyeri sendi, kekakuan sendi, pembengkakan jaringan lunak di sekitar sendi, hingga keterbatasan gerak.
Risiko terkena pengapuran tulang, khususnya di area lutut, akan lebih tinggi pada penderita obesitas. Ini karena kelebihan berat badan bisa membuat sendi lebih terbebani, sehingga berisiko meningkatkan terjadinya osteoarthritis yang merupakan penyebab utama pengapuran tulang.
Beberapa jenis penyakit juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena pengapuran tulang, seperti stenosis spinal, skoliosis, dan ankylosing spondylitis.
Selain kelima kondisi di atas, ada pula penyebab pengapuran tulang lain, yaitu efek dari postur tubuh yang buruk dan kelainan tulang bawaan.